Mencegah Banjir Jakarta: Teknologi Modifikasi Cuaca

Tahun Baru 2020, hari pertama diisi oleh kemalangan luar biasa, hujan deras melanda daerah Jabodetabek. Hujan deras ini menemani ramainya orang yang merayakan tahun baru, tahun berganti namun hujan ini tetap tidak berhenti. Alhasil, terjadilah banjir terparah di daerah Jabodetabek. Banjir ini memakan banyak korban jiwa, belum lagi kerugian materiil yang dialami berbagai pihak. Banyak kesedihan, banyak kemarahan, banyak kekecewaan, terhadap pemerintah, orang lain, dan diri sendiri. Kegaduhan terjadi karena sebab terjadinya banjir masih diperdebatkan, instansi pemerintahan terkait saling lempar tanggung jawab. Artikel kali ini bukan ingin menunjuk siapa yang salah, namun ingin menunjukkan adanya solusi.

Kerjasama Instansi Pemerintah

https://katadata.co.id/berita/2020/01/03/cegah-banjir-jakarta-bppt-modifikasi-cuaca-untuk-pangkas-hujan

Beberapa instansi pemerintah yang terkait dengan bencana air, mulai dari BMKG dan BNPB bekerjasama dengan BPPT yang memiliki teknologi modifikasi cuaca. Menggunakan armada pesawat dari TNI, terdapat sinergi antara 4 lembaga ini yang masing-masing perannya sebagai berikut:

  1. BMKG: pemantau awan penghujan
  2. BNPB: penanggulangan banjir
  3. BPPT: teknologi modifikasi cuaca
  4. TNI: armada pesawat dan awak untuk operasi modifikasi cuaca

Keempat lembaga ini masing-masing memiliki peran dan andil yang penting dalam operasi modifikasi cuaca. Namun, artikel ini akan lebih membahas teknologinya sehingga BPPT menjadi highlight utama dari artikel ini.

Teknologi Modifikasi Cuaca

Teknologi Modifikasi Cuaca adalah salah satu teknologi yang dimiliki oleh BPPT. Operasi modifikasi cuaca dimulai atas gagasan Presiden Soeharto, difasilitasi oleh Prof. BJ Habibie dengan bantuan dari Prof. Devakul dari Thailand. Sekarang, operasi modifikasi cuaca ada di bawah Balai Besar Teknologi Modifikasi Cuaca (BBTMC). Secara singkat, operasi modifikasi cuaca dilakukan untuk menghasilkan hujan buatan di suatu lokasi. Penerapan teknologi ini dapat dilakukan untuk mengurangi ataupun menambah curah hujan.

Berdasarkan artikel paper prosiding yang ditulis oleh tim BBTMC (lihat: prosiding BBTMC yang tersedia di web WMO), saya akan menjelaskan dengan singkat apa itu Teknologi Modifikasi Cuaca. Artikel paper ini membahas studi kasus pada dunia pertambangan, di mana modifikasi cuaca yang dilakukan adalah untuk mengurangi curah hujan, kasus yang sama dengan Jakarta sekarang.

Modifikasi cuaca pengurangan hujan yang dilakukan BPPT adalah berbasis benih higroskopis (hygroscopic seeding), atau pemberian garam kepada awan. Pemberian garam kepada awan untuk mengurangi hujan dapat dilakukan dengan dua metode, mekanisme jumping process dan mekanisme competition.

Mekanisme jumping process adalah mekanisme di mana awan penghujan yang berpotensi memberikan curah hujan tinggi dicegat sebelum sampai ke daratan. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan pesawat, menjatuhkan partikel garam seukuran 10 – 100μm. Partikel garam ini akan membuat hujan terjadi secepatnya, sehingga hujan terjadi di laut.

Mekanisme competition adalah mekanisme di mana awan yang mulai terbentuk di daratan diganggu partikelnya dengan menambahkan partikel garam yang lebih kecil. Partikel garam yang kecil ini “berkompetisi” dengan partikel air yang ada di awan, menyebabkan awan masuk ke kondisi yang stabil, sehingga menurunkan potensi hujan.

Kedua mekanisme ini dilakukan oleh BPPT untuk mengurangi hujan, dengan pesawat untuk melakukan mekanisme jumping process di lautan, dan dengan ground based generator untuk mekanisme competition di daratan. BPPT telah berhasil mengurangi curah hujan hingga 40% menurut Kepala BPPT Hammam Riza (baca: https://www.liputan6.com/news/read/4150878/turunkan-intensitas-hujan-jabodetabek-ini-fakta-seputar-teknologi-modifikasi-cuaca-bppt)

Kesimpulan

Teknologi Modifikasi Cuaca berfungsi dengan baik untuk menanggulangi peluang terjadinya banjir susulan di tengah ekstremnya cuaca di awal musim penghujan tahun 2020. Untuk mencegah adanya banjir ekstrem di awal musim penghujan, tetap diperlukan manajemen air yang baik untuk mencegah, sebelum menanggulangi banjir.

Published by josefmtd

Electronics Engineer

One thought on “Mencegah Banjir Jakarta: Teknologi Modifikasi Cuaca

Leave a comment