Akhirnya, ada diskursus yang berarti oleh proponent dan opponent dari hasil Hitung Cepat. Beberapa masukan saya terima baik dari proponent maupun opponent, saya rasa masukan ini sehat demi terungkapnya kebenaran. Salah satu diskusi pertama yaitu mengenai simulasi 1000 TPS:
Menggunakan program yang sama dengan sedikit modifikasi (dapat dilihat update di https://github.com/josefmtd/kpu-data), saya coba running dengan 1000 TPS dan mendapatkan 10 grafik ini:
Dari kesepuluh grafik tersebut, margin of error masih di bawah 1.5%, ini merupakan temuan yang menarik dan patut kembali dicerna dan dianalisis. Menjadi salah satu to-do list yang menarik untuk akhir pekan depan.
Selain dari kubu pendukung Hitung Cepat, ada juga masukkan yang berharga dari argumen kontra Hitung Cepat.
Program yang saya buat masih jauh dari sempurna, random seed masih menggunakan default dari library Python yang saya gunakan. Program saya hanya mengambil tabulasi data pasangan 01 dan 02 tanpa mengambil informasi lengkap TPS, hal ini tidak ada di tabulasi dari berbagai sumber, hanya KawalPemilu dan KPU yang menunjukkan data primer.
Masukan oleh @RajaGuguk14 masuk ke to-do list saya dalam pembuatan program selanjutnya. Karena keterbatasan kemampuan saya dalam pemrograman Python, mungkin butuh seharian, mari kita lihat apa mungkin saya menyelesaikan di akhir pekan.
Kurang lebih saya akan melakukan hal ini:
- Mengambil data dari API KawalPemilu (karena di API mereka terdapat indikator kejanggalan TPS, sehingga data janggal bisa saya skip)
- Membuat fungsi random dengan nilai seed statik agar bisa diikuti oleh orang lain
- Mengambil link foto C1 dari KawalPemilu untuk setiap data TPS.
- Menghasilkan tabulasi data raw dalam penyajian simulasi Hitung Cepat.
Sekali lagi artikel singkat ini saya tulis dengan harapan diskursus sehat mengenai statistika tetap berlanjut dan bisa terungkap kebenaran di tengah kemelut Pemilihan Presiden ini. Terima kasih untuk siapapun saja yang sudah mau bergabung dalam diskusi ini.